The Last of Us (Episode 8) Review: When We Are in Need

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

“The Last of Us” Episode 8 kembali membawa kita pada latar waktu present, Ellie dan Joel tetap berlindung di rumah kosong. Joel tetap tidak sadarkan diri, mereka mulai kehabisan persediaan makanan. Ellie pun memutuskan berburu sendiri di rimba sekitar. Berhasil melumpuhkan satu rusa besar, dia berhadapan dengan dua laki-laki bersenjata nan juga sedang berburu, David (Scott Shepherd) dan James (Troy Baker).

Sejauh ini, Ellie dan Joel telah berjumpa dengan beragam macam orang selama perjalanan. Mulai dari kakak beradik nan saling menyayangi namun berhujung tragis, pemimpin revolusi nan dibutakan oleh dendam, hingga reuni manis dengan Tommy di organisasi nan hangat.

Sebagai serial drama survival dengan unsur thriller, “The Last of Us” mempunyai pacing nan cukup nyaman untuk diikuti. Meski didominasi dengan materi nan depresif, suram, sekaligus menegangkan, ada pula episode-episode heartwarming. Setelah memandang malam terindah (sekaligus nan terburuk) di masa lampau Ellie, Episode 8, ‘When We Are in Need’ bisa jadi bagian paling mengerikan dalam “The Last of Us”.

 When We Are in Need

Semua Terjadi Karena Ada Alasannya

(Spoiler Alert!) David adalah ketua dari organisasi kecil, dia terlihat seperti sosok nan disegani lantaran mewartakan firman Tuhan. Bertemu dengan Ellie di rimba nan menodongkan senapan, dia justru menyuruh James untuk kembali ke pemukiman mereka dan mengambilkan obat nan dibutuhkan oleh Ellie. Hingga akhirnya terungkap bahwa David adalah pemimpin dari empat orang nan sebelumnya ditemui oleh Ellie dan Joel. Dimana Joel membunuh salah satu dari mereka nan rupanya adalah seorang suami dan ayah dari organisasi David.

Lagi-lagi “The Last of Us” menghadirkan kesinambungan peristiwa nan sekilas tampak kecil, namun berujung pada akibat nan besar di masa depan. Semua terjadi lantaran ada alasannya jika kata David pada Ellie.

Komunitas David jelas mau melakukan balas dendam pada Joel. Namun David mempunyai motivasi lain nan lebih mengerikan. Setelah sukses melumpuhkan Ellie, David membawa Ellie untuk dikurung. Sementara personil lainnya berburu Joel untuk menuntaskan dendam mereka. Setelah mendapatkan obat dua kali nan disuntikan oleh Ellie, rupanya sudah cukup membikin Joel untuk segera pulih dan memihak dirinya sendiri dalam kesempitan.

 When We Are in Need

Penampilan Spesial Scott Shepherd dan Troy Baker

Adegan perkenalan David dalam bagian ini adalah ketika dia sedang berkhotbah. Seorang anak wanita menangis nan kemudian diungkapkan bahwa dia baru saja kehilangan ayahnya. David berupaya mengungkapkan anak tersebut dengan firman Tuhan dan mengatakan bahwa mereka baru bisa melakukan penguburan pada musim semi. Episode ini berlatar di musim dingin, menampilkan visual serba putih nan menawan sekaligus melankolis.

Kita bakal memandang penampilan Scott Shepherd sebagai David nan mengalami perkembangan drastis hanya dalam satu peristiwa ini. Awalnya dia terlihat seperti sosok pemimpin nan penuh belas kasih dan mempunyai otoritas dengan kebijakan religiusnya. Namun kita bakal memandang gimana dalam setiap adegan-adegan berikutnya, David hanya bakal terus berubah menjadi karakter nan lebih buruk. Benar-benar penampilan nan berkesan dari Shepherd. Satu lagi penampilan karakter pendukung nan bisa membikin satu bagian menancap di ingatan penonton.

Sementara James diperankan oleh Troy Baker. Troy Baker merupakan voice actor Joel dalam video game-nya. Kehadirannya dalam serial ini pastinya menimbulkan hype dari fandom game “The Last of Us”.

 When We Are in Need

Akting Bella Ramsey nan Semakin Memukau

Episode 8 didominasi dengan arc Ellie menghadapi David. Ketika sedang dikurung oleh David, Ellie menemukan kebenaran mengerikan bahwa organisasi David juga menyantap daging manusia. Meski sebagian besar dari mereka sebetulnya tidak menyadari perihal tersebut. Hanya David dan beberapa bawahan langsungnya. Dari situ Ellie semakin percaya bahwa David bukan orang nan layak untuk ditoleransi keburukannya. Setelah mengungkapkan bahwa dirinya terinfeksi, Ellie bisa mengelabui David dan James. Memberinya kesempatan untuk kabur, setelah dia sukses melumpuhkan James nan akhirnya tewas.

Masih terkurung dalam bangunan, Ellie dan David pun dihadapkan dalam pertarungan satu musuh satu. Setelah membakar bangunan, momen ini menjadi momen puncak bagi kedua karakter. Menunjukan sisi paling sadis dari keduanya, baik David sebagai ‘pemburu’, dan Ellie sebagai ‘mangsa’ nan memperkuat hidup. Hingga akhirnya Ellie sukses melumpuhkan David dan menghujamnya dengan brutal.

Adegan penutup dalam Episode 8 ini kembali menunjukan perkembangan hubungan antara Joel dan Ellie. Ellie membuktikan bahwa dia bisa memihak dirinya secara fisik. Namun pertemuannya dengan David telah menghasilkan trauma besar. Hingga akhirnya dia kembali berjumpa dengan Joel.

Neil Druckmann menyatakan bahwa dalam bagian ini Joel pada akhirnya tetap menyelamatkan Ellie, namun secara emosional. Yaitu dengan memberikan emosi kondusif pada Ellie setelah mengalami peristiwa nan traumatis. Joel juga akhirnya memanggil Ellie ‘baby girl’, panggilan sayang pada anaknya, Sarah. Kita memandang Joel nan tertawa untuk pertama kalinya lantaran Ellie, sekarang kita mendengar Joell memanggil Ellie ‘baby girl’ setelah 20 tahun dia tak menyebut nama sayang tersebut.

Sebelumnya Joel menyebut Ellie sebagai ‘cargo’, misi nan kudu dituntaskan demi Tess. Namun dengan segmen penutup ini, kita memandang Joel telah menganggap Ellie sebagai keluarganya.

The Last of Us (Episode Pilot) Review: When You’re Lost in the Darkness

The Last of Us (Episode 2) Review: Infected

The Last of Us (Episode 3) Review: Long Long Time

The Last of Us (Episode 4) Review: Please Hold My Hand

The Last of Us (Episode 5) Review: Endure and Survive

The Last of Us (Episode 6) Review: Kin

The Last of Us (Episode 7) Review: Left Behind

Sumber Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
close
Atas