JAKARTA, duniafintech.com – Tips mengelola Bitcoin perlu dipahami oleh trader/investor nan sedang mengelola portofolio akun cryptocurrency.
Seperti diketahui, sejumlah dompet Bitcoin rentan bakal peretasan lantaran bisa diakses secara daring. Sementara itu, nan lainnya berisiko selayaknya membawa duit tunai.
Nah, jika Anda mau mengatasi persoalan ini maka simak yuk penjelasan berikut ini.
Baca juga: Koin Kripto nan Akan Naik 2022, Ada Bitcoin Gak Nih?
Tips Mengelola Bitcoin demi Keamanan Dompet
1. Amankan perangkat sebagai Tips Mengelola Bitcoin
Pertama, apa pun dompet Bitcoin nan digunakan, Anda kudu mengamankannya dengan melindungi dengan private keys. Dalam perihal ini, krusial untuk melindungi kata sandi Anda dengan menggunakan kata sandi nan kuat.
Hal itu dapat dilakukan dengan secara teratur mengubah kata sandi. Di samping itu, Anda pun bisa menginstall firewall dan perangkat lunak antivirus untuk membantu mengamankan perangkat Bitcoin dari akses peretas.
2. Gunakan dompet terpisah dan diversifikasikan portofolio
Selayaknya mengelola duit secara fisik, Bitcoin juga mesti kudu disimpan dengan langkah tersebut. Sebaiknya, Anda menggunakan “dompet” terpisah.
Dalam perihal ini, miliki hanya beberapa koin di dompetmu untuk dibelanjakan. Di lain sisi, sisa bitcoin bisa disimpan di letak terpisah.
Kamu pun bisa mempertimbangkan untuk mempunyai perangkat terpisah untuk menerima koin dan satu lagi untuk rekening tabunganmu.
Lewat langkah ini, Anda melindungi perangkat lain jika terjadi pencurian alias kehilangan salah satu dompetmu.
3. Tetap menyimpan dompet bitcoin offline
Adapun lingkungan nan kondusif memastikan keamanan dompet Bitcoin. Salah satu langkah paling kondusif untuk menyimpannya adalah dengan menyimpan secara offline.
Kalau Anda menggunakan dompet murni berbasis web maka Anda perlu lebih berhati-hati dengan keamanan web tersebut karena mungkin saja dibobol dari jarak jauh jika keamanan kandas berfungsi.
Oleh karena itu, gunakanlah jenis dompet nan menyediakan hardware alias paper bitcoins. Dengan itu, Anda bisa meminimalisasi kemungkinan akun diretas dari jarak jauh.
4. Sebisa mungkin gunakan cold wallet untuk bitcoin
Adapun “hot wallet” bisa diakses lewat internet kapan dan di mana saja. Mereka menawarkan kenyaman dan kemudahan penggunaan bagi banyak pengguna. Akan tetapi, akun itu pun rentan terhadap peretasan.
Pasalnya, dompet berbasis web pun diakses oleh perusahaan nan menjalankan akun. Tidak ada agunan bahwa dompetmu sepenuhnya dapat aman.
Maka dari itu, beberapa orang lebih suka menggunakan cold wallet, ialah akun bitcoin nan dapat diakses, apalagi saat tengah offline.
5. Simpan persediaan perangkat bentuk dan dompet kertas
Untuk mencegah kehilangan jika terjadi kegagalan perangkat, pencurian, alias kehilangan, Anda sebaiknya juga membikin persediaan kunci pribadimu.
Adapun dalam menyimpan cadanganmu, pastikan untuk meletakkannya di tempat kondusif nan berbeda.
Apabila Anda kehilangan satu dompet maka Anda selalu punya persediaan lain. Kemudian, juga krusial untuk melakukan backup setiap kali Anda membelanjakan/menerima koin baru.
6. Jaga kunci pribadi alias password tetap privat
Seperti diketahui, password berkarakter pribadi dan, seperti properti lainnya, adalah “kunci” nan kudu dijaga kerahasiaannya.
Karena itu, Anda tidak boleh membagikan kunci pribadi alias password kepada siapa pun, khususnya bagi orang nan tidak bisa dipercaya.
Kalau Anda jenis orang nan biasanya lupa kata sandi maka Anda bisa menuliskannya secara terpisah di kitab catatan alias di post-it.
Pastikan juga untuk menyimpan catatan tersebut di tempat nan kondusif di mana tidak ada nan dapat dengan mudah menemukan alias mencurinya.
Cara Trading Bitcoin untuk Pemula – Tips Mengelola Bitcoin
Bagi Anda nan mau tahu kiat kondusif mendapatkan cuan dari Bitcoin sekalipun Anda tetap awam dalam bumi trading, simak beberapa tips berikut ini, seperti dilangsir dari dari The Times via detikcom.
Baca juga: Investasi Kripto Terpercaya, Ini 9 Aplikasi Bitcoin Terbaik
- Pahami Risiko
Pertama, kam perlu mempelajari dan memahami akibat masing-masing. Buat para pemula, aset Bitcoin dianggap lebih pas karena punya kapitalisasi pasar nan besar dan lebih mapan.
Meski tergolong fluktuatif, tetapi kerangka peraturannya lebih jelas daripada aset duit digital lainnya.
Hal itu tentunya membantu meminimalisasi akibat di masa depan. Apalagi, Bitcoin merupakan aset kripto paling likuid sehingga mudah untuk diperjual-belikan.
Kendati demikian, Anda tetap kudu mengatur pemisah agar jangan sampai nilai investasi lebih besar dari keahlian kamu.
- Jangan Beli Hanya ketika Harga Turun
Banyak nan menilai bahwa untuk sukses trading Bitcoin, haruslah menerapkan prinsip buy low dan sell hig agar Anda untung namalain bisa meraup banyak cuan, padahal tidak selamanya seperti itu.
Pasalnya, kadang kala nilai Bitcoin nan turun lantaran argumen tertentu nan berangkaian dengan kondisi pasar. Nah, agar cuan, Anda dapat memulai trading Bitcoin dengan nominal kecil. Lalu, tingkatkan nominal duit nan diperdagangkan secara berjenjang saat keuntungan telah meningkat.
- Lihat Prospek Jangka Panjang
Bagi Anda nan tetap pemula, ada baiknya Anda tidak trading Bitcoin harian terlebih dahulu.
Mengingat sifat Bitcoin nan mudah berubah, harganya bisa naik dan turun drastis dalam beberapa hari.
Maka dari itu, trader pemula kerap kali terjebak dalam kasus ‘panic buying’ dan ‘panic selling’, apalagi jika nilai Bitcoin turun secara tiba-tiba.
Maka dari itu, sebagai permulaan, Anda bisa mencoba investasi Bitcoin untuk jangka panjang.
- Aktifkan Fitur Beli Otomatis
Para pemula barangkali bakal kesulitan membaca pergerakan pasar, termasuk juga nan mungkin tak tahu ke arah mana Bitcoin bakal bergerak dan bingung menentukan entry level.
Meski demikian, saat ini Anda tidak perlu cemas lagi karena beberapa platform exchange menyediakan fitur beli berulang secara otomatis.
- Manajemen Risiko dengan Diversifikasi Aset Kripto
Terkait investasi, pastinya Anda pernah mendengar istilah jangan meletakkan telur dalam keranjang nan sama.
Hal itu pun bertindak untuk aset cryptocurrency. Alih-alih meletakkan semua duit dalam 1 aset, sebaiknya lakukan diversifikasi portfolio, nan artinya Anda memasukkan duit ke aset kripto berbeda, tidak hanya Bitcoin.
Bukan hanya berpotensi mendatangkan untung maksimal, strategi ini dinilai bisa mengurangi akibat sehingga Anda punya persediaan jika ada satu aset nan performanya turun.
Sekian ulasan tentang tips mengelola Bitcoin nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Mengenal Jenis Mining Bitcoin, dari Pool hingga Cloud Mining
Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
The post Tips Mengelola Bitcoin untuk Keamanan Dompet, Simak Yuk! appeared first on Dunia Fintech.