Transaksi Kripto di Indonesia Turun 61%, tapi Jumlah Investor Naik!

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Nabiila Putri Caesari

22nd December, 2022

Crypto Outlook Report 2022 telah resmi diterbitkan oleh Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Indonesia Crypto Network (ICN).

Tujuan publikasi laporan ini untuk menunjukkan pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia, nan terdiri dari informasi jumlah transaksi, jumlah pertumbuhan investor, dan daftar total aset kripto nan diperdagangkan di Indonesia.

Berdasarkan laporan tersebut, nilai transaksi aset kripto pada tahun ini tercatat hanya menyentuh Rp279,8 triliun nan terhitung dari Januari hingga Oktober 2022. Nilai tersebut menurun drastis 61,03% dibandingkan tahun lampau nan mempunyai transaksi sebesar Rp717,99.

Baca Juga: Indonesia Web3 Landscape 2022, Ini 5 Info Penting nan Perlu Kamu Tahu!

Efek Domino Pada Ekonomi Global

Melansir dari Liputan6, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda, memandang penurunan volume transaksi kripto di Indonesia merupakan pengaruh domino dari apa nan terjadi di global. 

“Guncangan sistem finansial dunia bisa memberikan pengaruh cukup besar bagi pasar kripto. Guncangan tersebut adalah situasi makro ekonomi nan goyah akibat resesi dan geopolitik nan memanas. Hal ini bisa membikin situasi crypto winter bisa terjadi,” kata Teguh Kurniawan Harmanda, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/12/22).

Market kripto dunia tengah dihantam oleh situasi makro ekonomi nan kurang baik sepanjang tahun ini. Selain itu, penurunan terjadi akibat dorongan dari kebijakan moneter AS, sehingga membikin penanammodal kurang bergairah. 

Baca Juga: Inflasi dan Harga Minyak Naik Bitcoin Malah Turun, Apa Hubungannya?

Investor Kripto Mengalami Pertumbuhan

Meski transaksi alami penurunan, namun jumlah penanammodal aset kripto di Indonesia terus bertumbuh, dari Januari-Oktober 2022, terhitung jumlah penanammodal kripto berjumlah 16,4 juta.

Menurut informasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) nilainya jauh lebih meningkat dibandingkan total penanammodal pasar modal nan hanya mencapai 9,98 juta penanammodal pada periode waktu nan sama.

Baca juga: Mengenal Bappebti dan Fungsinya di Indonesia

Dalam laporan Crypto Outlook itu juga menunjukan bahwa jumlah aset kripto nan telah terdaftar di Bappebti alami peningkatan, dari 99 proyek kripto menjadi 383.

Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya perusahaan dan proyek berbasis blockchain nan bermunculan di Indonesia.

Baca Juga: 383 Aset Kripto Legal di Indonesia, Apa Saja?

Nabiila Putri Caesari

Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.

Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas