Twitter Kembali Laid-Off Pegawai, Wilayah Asia-Pasifik Terkena Imbasnya!

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, Gizmologi – Sejak diambil alih kepemilikannya oleh miliarder Elon Musk, Twitter Inc. telah membikin kebijakan efisiensi besar-besaran di seluruh dunia. Aksi tersebut berpusat pada pengurangan dewan dan pegawai, nan rupanya belum juga berakhir hingga awal tahun 2023 ini. Beberapa bagian dalam perusahaan telah dihilangkan untuk mengurangi beban anggaran. Bersamaan dengan kebijakan biaya langganan untuk akun dengan verifikasi resmi.

Pengurangan pegawai umumnya dilakukan pada jejeran tim moderasi. Anggota tim nan mengurusi perkara trust and safety, serta hate speech and harrasment, perlahan dihilangkan eksistensinya dari Twitter Inc. Aksi laid-off terbaru terjadi pada Jumat (6/1) lampau untuk beberapa petinggi di Eropa dan Asia.

Dikutip dari Bloomberg, perwakilan perusahaan di Dublin dan Singapura telah terkena akibat pengurangan pegawai. Termasuk Nur Azhar bin Ayob, Head of Site Integrity untuk regional Asia-Pasifik. Hal itu cukup mengejutkan karena Nur Azhar belum lama berasosiasi berbareng perusahaan. Nama lain nan turut disudahi masa baktinya adalah Analuisa Dominguez, Senior Director of Revenue Policy di Twitter.

Beberapa pegawai dari bagian misinformasi jaringan dan media juga dikabarkan mengalami pemutusan hubungan kerja secara sepihak.

Baca juga: Channel YouTube Raditya Dika Diretas, Tampilkan Video Resign Elon Musk dari Twitter

Bantahan Twitter untuk Menghilangkan Divisi Tertentu

Aksi Twitter Inc. untuk mengurangi banyak pegawainya di bagian tertentu memunculkan dugaan bahwa perusahaan memang telah menargetkannya sejak awal. Hal tersebut dibantah oleh Ella Irwin, Head of Trus and Safety Twitter. Menurut Ella pengurangan pegawai tidak ditujukan secara spesifik di bagian tertentu. “Hal itu untuk mengonsolidasikan tim di bawah satu pemimpin (dibandingkan dua),” tegas Ella.

Ella juga menjelaskan bahwa kantornya mengeliminasi pegawai di area nan tidak cukup berkedudukan bagi kemajuan perusahan. Namun di sisi lain, perusahaan juga tetap melakukan penambahan di beberapa departemen lainnya.

Twitter Inc. memang telah menjadi perusahaan private di bawah Elon. Dan itu menjadikannya bebas untuk mengambil keputusan langsung tanpa perlu memikirkan opini dari dewan maupun petinggi lainnya. Aksi laid-off perusahaan setidaknya berakibat pada 5.000 pegawai di seluruh bumi nan terkena dampaknya. Aksi tersebut disusul dengan banyaknya tuntutan dari mantan pegawai nan merasa bahwa kewenangan mereka belum dipenuhi oleh perusahaan.

Sumber Blog Gizmologi
Blog Gizmologi
close
Atas