Berita Jepang | Japanesestation.com
Cinta memang tidak bisa dibeli, tetapi tidak dipungkiri bahwa ada biaya nan terlibat dalam pencarian cinta tersebut. Seperti membujuk seseorang nan spesial untuk menonton film, makan di restoran, dan aktifitas kencan lainnya tentu memerlukan biaya. Yang jadi pertanyaan, siapa nan kudu membayar?

Aplikasi kencan Jepang “Omiai” baru-baru ini mengadakan jejak pendapat kepada 217 laki-laki dan 247 wanita nan mempunyai pasangan, mereka dimintai pendapat tentang situasi dimana mereka kudu membayar biaya kencan. Banyak orang pasti mempunyai pola pikir bahwa prialah nan memiiki tanggungjawab untuk membayar, tetapi responden wanita di usia remaja umur 20-an mereka sebenarnya tidak mempunyai pikiran bahwa mereka mau laki-laki nan membayar semuanya. Sentimen tentang laki-laki nan kudu membayar justru muncul dari responden wanita berumur 30-an keatas.
“Aku mau laki-laki nan membayar semuanya ketika kencan”
- Wanita remaja dibawah 20 tahun : 14%
- Wanita umur 20 – 29 tahun : 11%
- Wanita umur 30 – 39 tahun : 21%
- Wanita umur 40 – 49 tahun : 30%
- Wanita umur 50 – 59 tahun : 44%
Sementara itu, berbeda dengan laki-laki di golongan umur nan sama, responden nan berpikiran untuk membayar biaya kencan justru lebih tinggi dibanding wanita.
“Aku mau membayar semuanya ketika kencan”
- Pria remaja dibawah 20 tahun : 15%
- Pria umur 20 – 29 tahun : 16%
- Pria umur 30 – 39 tahun : 30%
- Pria umur 40 – 49 tahun : 26%
- Pria umur 50 – 59 tahun : 48%

Mayoritas wanita mempunyai preferensi bahwa biaya kencan sebaiknya dibagi secara merata berbeda dengan laki-laki, tetapi di usia 40-an mereka mempunyai preferensi nan sama tentang berbagi biaya saat kencan.
“Saya mau berbagi membagi rata biaya kencan”
- Wanita remaja dibawah 20 tahun : 67%
- Pria remaja dibawah umur 20 tahun : 55%
- Wanita umur 20 39 tahun : 48%
- Pria umur 20 – 29 tahun : 36%
- Wanita umur 30 – 39 tahun : 40%
- Pria umur 30 – 29 tahun : 26%
- Wanita umur 40 – 49 tahun : 26%
- Pria umur 40 – 49 tahun : 26%
- Wanita umur 50 -59 tahun : 25%
- Pria umur 50 – 59 tahun : 14%
Secara keseluruhan, tanggapan tersebut menunjukan lebih banyak kemauan untuk membagi biaya dan pengeluaran lainnya ketika berkencan pada pasangan nan lebih muda dengan transisi nan berjenjang namun stabil ke laki-laki nan mencakup lebih banyak pengeluaran di antara pasangan nan lebih tua.
Hal ini mungkin terjadi lantaran ekspektasi masyarakat bahwa laki-laki nan lebih tua semestinya telah berkembang cukup jauh dalam bagian ahli mereka untuk mendapatkan kehidupan nan cukup nyaman untuk dapat dengan gagah membayar semuanya saat berkencan, dan emosi perseorangan wanita berubah seiring bertambahnya usia.
Meskipun tanggapannya mini untuk setiap umur, survei tersebut juga menemukan tanggapan dari beberapa wanita nan mengatakan bahwa mereka mau menjadi orang nan membayar semua biaya saat berkencan, serta beberapa laki-laki nan mengatakan bahwa mereka mau menjadi laki-laki nan dimanjakan.
“Aku mau membayar semuanya”
- Wanita remaja dibawah 20 tahun : 2%
- Wanita umur 30 – 39 tahun : 4%
- Wanita umur 50 – 59 tahun : 2%
“Aku mau wanita nan membayar semuanya untukku”
- Pria umur 20 – 29 tahun : 6%
- Pria umur 30 – 39 tahun : 4%
- Pria umur 40 – 49 tahun : 4%
Jadi, memang tidak ada jawaban nan absolut untuk pertanaan siapa nan kudu membayar ketika berkencan alias membaginya secara merata. Tapi memang nan kudu dilakukan oleh laki-laki setidaknya menawarkan diri untuk membayar, meskipun jauh di lubuh hatinya, dia berambisi kawan kencannya bakal melawan dengan menawarkan untuk membagi tagihan biayanya.