Sahabat Sehat, diet TCL dilakukan untuk mengurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan menggantinya dengan pangan nan mengandung lemak baik untuk tubuh. Selain itu, diet ini juga dibarengi olahraga nan rutin untuk mengurangi kadar kolestrol dalam tubuh. Lebih jelasnya, yuk simak di bawah ini.
Kolesterol
Penderita kolesterol di Indonesia mencaoau 28%. Orang nan meninggal lantaran kolesterol 7,9% di dunia. Kolesterol merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dalam hipertensi dan jika dibiarkan bakal menumpuk nan dapat menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan penyakit aterosklerosis, angina, stroke, dan serangan jantung. Kolesterol ini berupa lemak nan menyerupai lilin.

Diet TCL itu apa?
TCL itu singkatan dari Therapeutic Lifestyle Changes, diet ini direkomendasikan oleh beragam organisasi kesehatan, seperti America Diabetes Association maupun American Heart Association and The Obesity Society. Diet ini dilakukan dengan me-manage berat badan dan kegiatan bentuk nan dapat terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (Low density Lipoprotein) yang merupakan aspek pemicu penyakit jantung koroner dengan menerapkan terapi lifestyle. Jika diperlukan, penerapan diet ini sebaiknya didampingi konseling gizi.
Konsumsi lemak nan dianjurkan diet TCL
Anjuran untuk mengurangis asupan lemak trans dan lemak jenuh bisa dilakukan dengan mengganti produk whole-milk dengan susu nan rendah lemak (low fat) alias tanpa lemak. Sahabat Sehat juga dianjurkan untuk memilih bagian daging alias unggas nan tidak berlemak dan menghindari konsumsi kulitnya. Juga, mengganti daging merah dengan ikan untuk dikonsumsi dua kali seminggu. Selain mengurangi asupan lemak jenuh, konsumsi ikan juga bisa meningkatkan asupan masam lemak omega 3 nan baik untuk jantung, loh!

Selain itu, ketika menerapkan diet ini, Anda juga dianjurkan untuk memilih makanan dengan kandungan lemak jenuh nan kurang dari 1 gram per saji. Asupan lemak trans dapat dikurangi dengan membatasi makanan nan digoreng. Batasi pula konsumsi makanan nan bercap “hydrogenated“, partially–hydrogenerated” dan “vegetables shorterning”.
Imbangi dengan olahraga
Olahraga secara rutin bisa membantu proses penurunan kadar total kolesterol, LDL dan trigliserida. Tetapi efeknya pada setiap orang bisa saja berbeda, antara olahraga dan penurunan kadar kolesterol.
Sebagian orang bakal mengalami penurunan kadar kolesterol nan drastis, sebagian lagi mengalami penurunan nan moderat, apalagi ada juga nan tidak mengalami perubahan sama sekali. Hal tersebut disebabkan lantaran setiap perseorangan mempunyai fisologis tubuh nan unik di dalam darahnya, termasuk metabolisme dan sistem di dalam tubuh.
Ada tiga syarat untuk memenuhi kegiatan bentuk nan baik, ialah lama alias waktu nan digunakan saat latihan berlangsung, intensitas dan gelombang alias berapa kali menjalankan latihan selama waktu terntu. Contohnya, menerapkan jasmani aerobik secara teratur dengan lama minimal 30-45 menit sebanyak 4 kali selama seminggu, berpengaruh pada penurunan total plasma kolesterol dan kolesterol LDL, terutama jika diiringi dengan menjaga pola makan.
Manfaat diet TCL lainnya
Selain dapat menurunkan kolesterol penyebab jantung koroner, terapi alias diet TCL ini dapat menurunkan akibat sindrom metabolik dan diabetes. Beberapa contoh sindrom metabolik, ialah tekanan darah tinggi, kepadatan tinggi kelesterol lipoprotein (HDL), dan glukosa darah tinggi.
Sahabat Sehat, diet TCL ini sangat berfaedah untuk mengurasi kadar kolesterol dalam tubuh, diet ini bisa juga diterapkan untuk Anda nan mau hidup sehat tanpa menghindari mengkonsumsi lemak sama sekali, lantaran dalam pemisah tertentu lemak juga digunakan sebagai daya untuk tubuh. Jangan lupa share juga informasi ini, ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi
Lestari, E. P. 2020. Penerapan Therapeutic Lifestyle Change (TCL) Dalam Mengendalikan Kadar Kolesterol Pada Keluarga Dengan Klien Jantung Koroner. http://eprintslib.ummgl.ac.id/2415/. Diakses 11 Februari 2023.
Lifestyle, U. T. 2012. Can Lifestyle Modifications Using Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) Reduce Weight and the Risk for Chronic Disease?. https://www.cdc.gov/nutrition/downloads/r2p_life_change.pdf. Diakses 11 Februari 2023.
Mulyati, S. 2015. Metode therapeutic lifestyle changes untuk manajemen berat badan. https://media.neliti.com/media/publications/400776-metode-therapeutic-lifestyle-changes-unt-f6399f45.pdf. Diakses 11 Februari 2023.
Indriyana, P., Tahlil, T., & Mudatsir, M. 2018. Pengaruh Therapeutic Lifestyle Change Terhadap Pengaturan Diet, Aktivitas Fisik, Dan Kadar Kolesterol Total Pasien Hiperkolesterolemia Di Puskesmas. https://jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/13432. Diakses 11 Februari 2023.
Tim Promkes RSST – RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2022. Kolesterol. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1743/kolesterol. Diakses 12 Februari 2023.
About the Author
Neta Mustikasari
Mahasiswa pengetahuan dan Teknologi Pangan, Universitas Garut