Penjual Batik ini Tembus Pasar Dunia Berkat Program Ekspor Shopee

Jakarta, Teknologia – Dalam rangka merayakan hari Batik Nasional, Shopee membujuk UMKM di platformnya berbincang membahas kesuksesannya memanfaatkan Program Ekspor Shopee, di Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2024). Acara ini mengundang Assojar Fashion dan Rumah Batik Pal Batu.

Di tengah arus modernisasi, rupanya batik tetap terus mempertahankan eksistensinya di industri fesyen. Lebih dari busana tradisional, batik juga telah menjadi simbol identitas budaya lokal Indonesia nan membanggakan. Tidak hanya di tanah air, batik sekarang telah berkembang menjadi salah satu komoditas industri imajinatif nan digemari oleh pasar global.

UMKM nan sukses menembus pasar bumi berkah program ekspor Shopee adalah Assojar Fashion. Selain itu brand batik asal Pekalongan ini dimulai dengan kisah menarik pemiliknya.

Baca Juga: Ini Cara Tambahkan Metode Pembayaran ShopeePay di PlayStation Store

Assojar Fashion Sebelum Ikuti Program Ekspor Shopee Mulai dengan Modal Rp500 Ribu

Program Ekspor Shopee nan datang sejak tahun 2019 lampau telah membantu 26 juta produk UMKM bisa diekspor dengan mudah. Shopee berasas datanya memperlihatkan jumlah produk nan diekspor dalam program Ekspor Shopee di awal tahun 2024 juga meningkat 2x lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu produk nan juga diekspor termasuk produk batik nan diciptakan oleh pengrajin asal Pekalongan, Jawa Tengah Assojar Fashion milik Lukmanul Hakim.

Kecintaan Lukman terhadap batik sudah dimulai sejak dia berumur remaja. Tumbuh di sekitar lingkungan para penjahit batik di daerah Pekalongan, kota nan memang identik dengan produksi batik menginspirasi Lukman untuk melestarikan budaya membatik dengan mendirikan upaya batik. Assojar Fashion didirikan tahun 2016 hanya dengan modal Rp500.000 nan berasal dari hasil tabungan Lukman nan sudah mulai bekerja sebagai penjahit sejak dia lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Untuk memastikan Assojar Fashion dapat bersaing di pasaran, Lukman berupaya mengikuti perkembangan tren dengan berasosiasi di platform e-commerce dan berinovasi membikin model batik nan dapat dipakai dalam beragam kesempatan. Namun demikian, Lukman tetap menjaga kelestarian metode membatik nan otentik dan tradisional dengan menggunakan canting maupun cap untuk membikin pola batik nan dia kreasi sendiri.

“Bergabung dalam platform Shopee adalah investasi tepat nan saya lakukan untuk mendorong perkembangan upaya Assojar Fashion secara signifikan,” ujar Lukman.

Lukman mengungkapkan pendapatan Assojar telah meningkat hingga 250% di semester I tahun 2024 jika dibandingkan dengan semester I tahun 2023 dan mencapai omzet bulanan hingga miliaran rupiah. Keuntungan dari upaya Lukman juga dikatakan dalam kondisi tetap baik-baik saja meski adanya deflasi terkini di Indonesia.

Bergabung dalam Program Ekspor Shopee untuk membantu Assojar Fashion menjangkau para konsumen di kancah internasional, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, apalagi hingga Meksiko. Di tahun 2024 ini, 75% produk Assojar Fashion nan diekspor melalui program ekspor Shopee didominasi oleh pembeli dari negara tetangga, Malaysia.

Selain itu, Assojar Fashion juga memanfaatkan kampanye Shopee Pilih Lokal, Tanggal Kembar, dan juga Ramadan Sale untuk menghadirkan beragam penawaran menarik bagi para konsumen. Lalu, UMKM Shopee ini memaksimalkan Program Affiliate Marketing Solution untuk bekerja sama dengan para affiliate Shopee dalam mempromosikan produk Assojar Fashion melalui Shopee Live dan Shopee Video. Hampir 30% total pendapatan Assojar Fashion tiap bulannya berasal dari promosi para affiliate Shopee.

“Pertumbuhan Assojar Fashion ini juga membikin kami bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi penduduk lokal Pekalongan. Saat ini, ada lebih dari 70 perajin batik dan tenaga kerja nan telah berasosiasi di Assojar Fashion, dan kami minta jumlah tersebut bakal terus meningkat agar kami dapat terus mengambil bagian untuk melestarikan warisan budaya bangsa,” jelas Lukman.