Studio Eclypse Lanjutin Proyek “Berserk: The Black Swordsman” Meski Kena Peringatan Hak Cipta!

Sedang Trending 2 jam yang lalu

AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Hakusensha nan menyatakan bahwa proyek fans “Berserk: The Black Swordsman“ oleh Studio Eclypse melanggar kewenangan cipta, studio tersebut mengumumkan bahwa mereka bakal tetap melanjutkan proyeknya dengan beberapa perubahan. Keputusan ini memicu kekhawatiran di kalangan fans dan kritikus industri, lantaran produksi ini tidak mempunyai persetujuan resmi dan banyak dipertanyakan lantaran praktik nan dilakukan.

Dalam postingan Twitter, Studio Eclypse menyatakan bahwa mereka tidak menerima “perintah umum untuk menghentikan, permintaan penghapusan, alias surat nan meminta kami menghentikan proyek.” Mereka juga menyebut bahwa sedang mencoba untuk berkomunikasi dengan pemegang kewenangan cipta Berserk, dan menyebut ada “perusahaan besar dalam industri” nan mendukung mereka untuk mengadaptasi arc Black Swordsman. Studio Eclypse apalagi berencana menjadi studio resmi tahun depan, dan sudah menyiapkan materi pra-produksi serta uji coba animasi untuk dipresentasikan kepada pemilik kewenangan intelektual.

GKqFHgwWUAAR WK©Studio Eclypse

Hakusensha, bulan lalu, secara tegas mengkritik Studio Eclypse lantaran bekerja pada anime Berserk tanpa izin resmi, sesuatu nan jarang dilakukan industri ketika menyangkut proyek penggemar. Meski proyek fans bukan perihal baru dalam organisasi Berserk, Studio Eclypse mendapat kritik lantaran meninggalkan pendirian awalnya untuk tidak mencari untung dari proyek ini, terutama setelah mereka mulai mendanai proyek tersebut melalui Patreon. Meski Patreon dan video terkait sudah mereka hapus sebagai “tanda hormat dan niat baik”, banyak nan tetap meragukan niat studio tersebut.

Proyek tidak berizin seperti ini tidak hanya melanggar kewenangan cipta, tapi juga menimbulkan pertanyaan etis tentang pemanfaatan sebuah karya nan semestinya dimiliki oleh penciptanya. Meski Studio Eclypse membujuk para fans mendukung publikasi resmi, tetap saja realita bahwa mereka terus menjalankan proyek sebesar ini tanpa izin umum dari Hakusensha cukup mengkhawatirkan.

Selain itu, Studio Eclypse juga menghadapi kontroversi tambahan dengan proyek AOT Requiem, nan menawarkan akhir pengganti untuk manga “Attack on Titan“. Proyek fans ini memicu pendapat nan terbagi, dan meski Studio Eclypse berjanji untuk merilis bagian pertama dan satu-satunya sebelum akhir tahun, ketidakjelasan soal kewenangan cipta serta akibat dari proyek tidak resmi tetap menjadi rumor sensitif di dalam komunitas.

Sumber: X

Sumber Media Otaku, Berita Info Seputar Anime
Media Otaku, Berita Info Seputar Anime
close
Atas