Jenazah Ditemukan Hanyut di Laut 10 Hari pasca Banjir Melanda Semenanjung Noto

Tim penyelamat telah menemukan jenazah pada Hari Senin (2/10) di perairan dekat pelabuhan Fukui di Jepang tengah. Daerah tersebut terletak sekitar 160 kilometer barat daya daerah Semenanjung Noto, nan dilanda banjir besar, tanah longsor, dan hujan lebat nan merenggut nyawa sedikitnya 13 orang.

Jenazah nan mempunyai tinggi sekitar 150 cm dan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna kehitaman dan kaus dengan warna nan sama tersebut kemungkinan adalah seorang remaja wanita nan lenyap dalam banjir besar 10 hari nan lalu.

Pada kaos mayit tersebut terdapat tanda pengenal nan ditulis tangan dengan huruf kanji nan bersuara “Kiso”. Mereka saat ini tengah menyelidiki apakah jenazah tersebut adalah Hanon Kiso, seorang siswa kelas 3 SMP dari Wajima, Prefektur Ishikawa, nan tetap belum ditemukan setelah musibah hujan.

Menurut Stasiun Penjaga Pantai Fukui sekitar pukul 16.15 pada 30 September, sebuah kapal nelayan dalam perjalanan kembali ke pelabuhan asal menelepon nomor darurat Penjaga Pantai Jepang (JCG) dan melaporkan bahwa ada mayit nan tampak seperti tubuh manusia nan hanyut di perairan sekitar 40 kilometer sebelah barat Pelabuhan Fukui di Kota Sakai, Prefektur Fukui. Sebuah kapal patroli JCG kemudian mengambil mayit tersebut pada hari nan sama.

Pencarian Hanon Kiso, siswi berumur 14 tahun, menarik perhatian nasional lantaran ayahnya, Takaya Kiso, nan tertekan, memohon support untuk menemukan putrinya, nan berada di rumah sendirian saat musibah melanda pada tanggal 21 September.

Takaya Kiso, nan memandang foto-foto jenazah tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa dia percaya itu adalah putrinya.

“Kami belum bisa mengidentifikasi secara positif, tapi saya percaya itu adalah busana putri saya,” katanya.

Pejabat penjaga pantai mengatakan bahwa upaya untuk mengidentifikasi mayit tersebut tetap terus berlanjut.

Sumber: AFP via Japan Today, Mainichi