Kominfo: Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital dan HP

Sedang Trending 21 jam yang lalu
Foto: BeritaSatu

Teknologi.id - Indonesia adalah negara nan terletak di area rawan musibah alam. Menyadari perihal ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK). Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat hanya dalam waktu tiga menit setelah terjadinya musibah alam di daerah nan terdampak.

SNPDK menggabungkan dua sistem penting: Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Informasi mengenai musibah ini berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) nan kemudian disebarkan oleh Kominfo melalui siaran TV digital dan pesan di ponsel.

Baca juga: Peringatan Dini Bencana Muncul di TV & Ponsel, Kominfo: Anggaran Tidak Sampai Rp1 M

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Indonesia mengalami lebih dari 8.000 kali gempa bumi setiap tahun, dengan sekitar 350 di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 15 kejadian nan menyebabkan kerusakan serius, dan setiap dua tahun sekali, terjadi gempa nan berpotensi menimbulkan tsunami.

Daryono menjelaskan bahwa BMKG telah menyediakan beragam metode untuk memberikan peringatan dini, seperti sistem SMS nan didukung oleh Kominfo dan aplikasi mobile. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa tetap ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.

Setelah peluncuran sistem baru ini, Daryono menekankan bahwa informasi musibah sekarang dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas. Namun, tidak semua gempa bumi bakal dilaporkan melalui sistem ini. Hanya gempa dengan magnitudo 5 ke atas nan bakal disampaikan kepada masyarakat melalui TV digital dan ponsel.

Informasi Peringatan Tsunami Bisa Disampaikan Kurang dari 3 Menit

Daryono juga mengungkapkan bahwa informasi peringatan tsunami dapat disampaikan dalam waktu kurang dari tiga menit, nan sangat krusial untuk menyelamatkan nyawa masyarakat nan berada di daerah berisiko.

Untuk memastikan informasi musibah sampai kepada masyarakat, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengimbau penduduk untuk melakukan dua hal: pertama, menggunakan perangkat TV digital alias Set Top Box (STB) nan telah tersertifikasi oleh Kominfo; dan kedua, memastikan kode pos nan betul dimasukkan ke dalam perangkat TV digital agar informasi nan diterima cocok dengan letak mereka.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Jepang untuk mengembangkan layanan informasi musibah secara real-time bagi petugas di lapangan, baik melalui komputer maupun ponsel. Sistem nan didukung oleh hibah JICA ini dikenal sebagai Disaster Prevention Information System (DPIS), nan menghubungkan petugas dari beragam kementerian dan lembaga serta penyiaran dalam satu informasi terpadu.

Dengan adanya sistem ini, diharapkan peringatan awal musibah dapat lebih efektif dan sigap disampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat meminimalkan akibat dan akibat musibah alam di Indonesia.

Baca Berita dan Artikel nan lain di Google News.

(dwk)

Sumber Blog Teknologi Indonesia
Blog Teknologi Indonesia
close
Atas