Peringatan Dini Bencana Muncul di TV & Ponsel, Kominfo: Anggaran Tidak Sampai Rp1 M

Sedang Trending 23 jam yang lalu
Foto: Forum Keadilan

Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memperkenalkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan. Sistem ini bakal memberikan informasi krusial kepada masyarakat melalui TV digital dan ponsel saat terjadi musibah alam. Anggaran nan dikeluarkan untuk sistem ini sekitar Rp 1 miliar per tahun.

Apa Itu Sistem Peringatan Dini?

Sistem peringatan awal ini terdiri dari dua komponen utama, ialah Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi akibat musibah di Indonesia. Dengan adanya informasi nan tepat dan cepat, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi bencana.

“Saya berambisi sistem EWS di TV digital, DPIS, dan SMS blast ini dapat mempermudah koordinasi dalam melakukan pertolongan nan responsif dan meminimalkan akibat terhadap masyarakat dan lingkungan,” ungkap Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Integrasi Berbagai Sumber Informasi

Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan ini mengintegrasikan informasi dari beragam kementerian, lembaga, dan daerah. Informasi musibah bakal diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Geologi Kementerian ESDM.

Budi menambahkan bahwa sistem EWS di TV Digital juga bakal terhubung dengan penyelenggara telekomunikasi dan penyiaran. Hal ini memungkinkan lembaga penyiaran dan operator seluler untuk menyampaikan informasi kebencanaan ke daerah nan terdampak.

Baca juga: Kominfo Pamerkan Sederet Pencapaian Digitalisasi di Indonesia, Apa Saja?

Fitur Utama Sistem EWS

Sistem EWS TV Digital mempunyai dua fitur utama. Pertama, pengiriman SMS Blast kepada masyarakat di daerah nan terkena akibat musibah secara real-time dan tanpa biaya. Kedua, sistem ini terintegrasi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memberikan informasi nan relevan kepada masyarakat.

Informasi peringatan awal ini bakal muncul secara langsung di TV digital ketika ada musibah seperti gempa bumi dan tsunami. Selain itu, sirine di ponsel juga bakal bersuara keras agar masyarakat dapat segera mengetahui situasi nan terjadi di sekitar mereka.

Dukungan Teknologi dari Jepang

Teknologi DPIS nan digunakan dalam sistem ini merupakan hibah dari Jepang, dengan nilai mencapai 1,49 juta Yen, setara dengan sekitar Rp 1,57 miliar. Sementara itu, anggaran nan dikeluarkan oleh Kominfo hanya untuk pengoperasian dan pemeliharaan sistem EWS.

“Anggaran ini tidak terlalu besar lantaran sistem ini sudah dikembangkan oleh pihak Jepang. Jadi, anggaran nan disiapkan unik hanya untuk pemeliharaan, dan jumlahnya tidak sampai satu miliar rupiah per tahun untuk seluruh Indonesia,” jelas Harapan Takaryawan, Ketua Tim Infrastruktur Keperluan Khusus Pitalebar, Ditjen PPI Kominfo.

Dengan adanya Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan ini, diharapkan masyarakat Indonesia bakal lebih siap menghadapi musibah dan dapat mengurangi akibat nan mungkin timbul.

Baca Berita dan Artikel nan lain di Google News.

(dwk)

Sumber Blog Teknologi Indonesia
Blog Teknologi Indonesia
close
Atas