Serupa Google Search, Ini Dia Mesin Pencarian Baru Milik Microsoft

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Foto: CoinGeek

Teknologi.id - Persaingan dalam industri AI sekarang semakin masif dengan semakin inovatifnya produk berbasis AI nan dikeluarkan beragam perusahaan teknologi. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Microsoft telah meluncurkan mesin pencari nan lebih canggih dengan dilengkapi keahlian kepintaran buatan (AI) nan disebut Bing Generative Search alias pencarian generatif Bing. Inovasi baru ini diharapkan menjadi pesaing kuat bagi mesin pencari Google nan sudah terlebih dulu mengangkat teknologi AI generatif pada platform pencariannya. Bing Generative Search mempunyai keahlian nan mirip dengan Google Search ialah menggunakan AI untuk memproses dan menyusun jawaban nan lebih canggih berasas permintaan pencarian pengguna.

Menurut laporan dari Tech Crunch, setelah menjalani fase uji coba pada bulan Juli lalu, Bing generatif sekarang mulai diperkenalkan secara luas kepada para pengguna di Amerika Serikat. Peluncuran ini dimulai pada hari Rabu, 2 Oktober dan secara berjenjang bakal tersedia bagi seluruh pengguna. Meskipun sudah diluncurkan secara resmi, Microsoft tetap berfokus pada proses penyempurnaan berkepanjangan terhadap mesin pencarian ini, lantaran beberapa fitur dan fungsionalitas tetap dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

Lantas, gimana langkah menggunakannya dan apa saja fiturnya?

Cara Menggunakan
Anda dapat mengetikkan "pencarian generatif Bing" langsung di mesin pencari Bing dan fitur tersebut bakal aktif. Microsoft juga telah menyediakan opsi tambahan nan memudahkan pengguna untuk mengaktifkan pencarian generatif ini secara otomatis ketika mereka melakukan pencarian dengan konten informasional. Dengan fitur ini, pengguna dapat menikmati pencarian nan lebih mendalam dan luas nan dihasilkan secara langsung dari beragam sumber informasi di seluruh web.

Fitur Tersedia
Salah satu fitur utama dari pencarian generatif Bing adalah penggunaan beragam model AI nan secara berbarengan bekerja untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari beragam situs web. Setelah itu, AI menyajikan informasi tersebut dalam corak ringkasan nan relevan dan mudah dipahami sebagai tanggapan terhadap pertanyaan pengguna. Misalnya, jika Anda mencari informasi tentang "Apa itu spaghetti western?" Bing generatif bakal memberikan gambaran menyeluruh tentang sejarah dan latar belakang aliran movie ini, komplit dengan contoh dan sumber nan bisa dirujuk untuk informasi lebih lanjut.

Selain itu, Microsoft juga telah menyematkan fitur nan memungkinkan pengguna untuk memilih antara menggunakan ringkasan nan dihasilkan AI alias memandang hasil pencarian manual tradisional. Hal ini mirip dengan fitur AI Overview nan diterapkan oleh Google, di mana pengguna bisa melewati hasil AI jika mereka mau langsung memandang daftar laman web dari pencarian biasa.

Dalam sebuah pernyataan blog, Microsoft menjelaskan bahwa fitur pencarian generatif Bing ini tidak hanya sekedar menampilkan hasil pencarian, tetapi juga berupaya untuk memahami maksud di kembali pencarian pengguna. Teknologi ini dirancang untuk meninjau jutaan sumber informasi, mencocokkannya secara dinamis, dan menyajikan hasil nan lebih relevan dalam tata letak baru nan dioptimalkan oleh AI. Ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi nan lebih komprehensif dan cocok dengan kebutuhan mereka tanpa kudu menjelajahi banyak situs web.

Foto: PC World

Pro Kontra
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi AI dalam mesin pencari, muncul kekhawatiran tentang akibat potensialnya terhadap traffic nan diterima oleh situs penerbit berita. Rangkuman informasi nan dihasilkan oleh AI dapat membikin pengguna enggan untuk mengunjungi situs-situs buletin tersebut sehingga mengurangi volume traffic nan diterima oleh mereka. Kekhawatiran ini bukan tanpa dasar, lantaran sebuah studi sebelumnya menunjukkan bahwa fitur AI overview nan diperkenalkan oleh Google berakibat pada penurunan traffic penerbit buletin hingga 25%. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan pengguna untuk hanya membaca ringkasan AI tanpa perlu mengklik tautan ke tulisan asli.

Microsoft menyadari kekhawatiran ini dan berjanji pada bulan Juli lampau untuk memantau dengan seksama gimana fitur pencarian generatif mereka mempengaruhi lampau lintas ke situs penerbit berita. Perusahaan juga menyatakan bahwa berasas informasi awal nan mereka miliki, fitur pencarian generatif Bing tidak mengurangi jumlah klik ke situs web sebagaimana nan dikhawatirkan. Namun, hingga saat ini Microsoft belum membagikan informasi terbaru terkait penelitian tersebut, sehingga akibat jangka panjang dari penggunaan fitur ini terhadap traffic situs web tetap menjadi tanda tanya.

Baca juga : Chatbot AI Microsoft Copilot Kini Hadir di WhatsApp, Gratis & Bisa Tanya Japri!

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, pengaruh pencarian generatif Bing terhadap ekosistem internet mungkin tidak sebesar nan disebabkan oleh langkah serupa dari Google. Hal ini dikarenakan perbedaan nan signifikan dalam pangsa pasar antara kedua perusahaan. Berdasarkan informasi nan dirilis oleh Statista pada bulan September 2024, Google tetap mendominasi pasar mesin pencari dunia dengan pangsa mencapai 81,95%, sedangkan Bing hanya mempunyai sekitar 10,51%. Dengan demikian, setiap perubahan nan dilakukan oleh Bing kemungkinan tidak bakal langsung mempengaruhi pengguna dalam skala besar sebagaimana Google, mengingat kelebihan pasar nan dimiliki oleh Google jauh lebih dominan.

Di masa depan, Microsoft diperkirakan bakal terus memperbaiki dan meningkatkan fitur pencarian generatif Bing agar lebih bersaing di pasar pencarian. Dengan semakin majunya teknologi AI, kita bisa berambisi bahwa mesin pencari bakal terus berkembang untuk memberikan pengalaman nan lebih baik dan lebih relevan bagi pengguna. Sementara itu, industri publikasi dan situs buletin dihadapkan pada tantangan untuk menemukan langkah agar tetap relevan dan mempertahankan lampau lintas di tengah arus perkembangan teknologi AI nan semakin pesat.

Baca buletin dan tulisan lain di Google News

(mha)

Sumber Blog Teknologi Indonesia
Blog Teknologi Indonesia
close
Atas