Whale Ethereum Tambah Kekhawatiran Investor Gegara Aksi Jual 6.000 Koin

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Cryptoharian – Harga Ethereum (ETH) mengalami tekanan dalam seminggu terakhir, nan mana telah terjadi lebih dari 12 persen. Meskipun sempat mencapai titik terendah di US$ 2.312,58, nilai Ethereum sukses pulih kembali ke US$ 2.438, naik 5 persen dari posisi terendahnya.

Pemulihan ini terjadi setelah sebelumnya muncul buletin bahwa seorang whale alias penanammodal besar nan ikut dalam Ethereum Initial Coin Offering (ICO) kembali menjual sebagian besar asetnya.

Penjualan 6.000 ETH oleh Whale ICO Ethereum

Menurut informasi dari perusahaan analitik blockchain berjulukan LookOnChain, seorang whale nan terlibat dalam ICO Ethereum baru-baru ini menjual 6.000 ETH senilai sekitar US$ 14,11 juta. Penjualan ini merupakan bagian serangkaian penjualan besar-besaran sejak 22 September, di mana whale ini telah menjual total 40.000 ETH senilai US$ 101 juta dengan nilai rata-rata US$ 2.525 per ETH.

Namun meski sudah menjual dengan jumlah besar, whale ini tetap mempunyai 99.500 ETH nan berbobot sekitar US$ 238 juta pada nilai saat ini. Aktivitas penjualan besar ini membikin penanammodal khawatir, lantaran ada potensi nilai Ethereum bisa turun lebih jauh jika penjualan whale terus berlanjut.

Selain kegiatan whale, ada juga kekhawatiran terkait peningkatan pasokan Ethereum. Analis kripto Benjamin Cowen mencatat bahwa sejak April 2024, pasokan Ethereum bertambah sekitar 60.000 koin per bulan. Jika tren ini berlanjut, pasokan Ethereum bisa kembali ke tingkat sebelum proses ‘merge’ di akhir tahun, nan berpotensi memengaruhi harga.

Baca Juga: Optimisme di Ujung Tahun, Analis Berikut Beber 7 Sinyal Positif di Pasar Kripto

“Penurunan nilai seperti ini pernah terjadi sebelumnya, terutama pada akhir 2016 dan 2019. Perkiraan Ethereum mungkin bakal mengalami penurunan lebih lanjut terhadap Bitcoin, seperti nan terjadi pada siklus pasar sebelumnya,” ungkap Cowen.

Menurunnya Kepercayaan Investor

Sentimen penanammodal terhadap Ethereum tampaknya juga sudah mulai menunjukkan pelemahan. Volume perdagangan derivatif Ethereum turun 34.97 persen dalam seminggu terakhir, dengan capaian US$ 21,94 miliar. Penurunan ini menunjukkan minat penanammodal nan berkurang, dan dapat mengindikasikan pasar kurang likuid.

Namun, open interest dalam perdagangan derivatif Ethereum naik sedikit sebesar 2,80 persen menjadi US$ 11,58 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun volume perdagangan turun, beberapa penanammodal tetap mempertahankan posisi mereka.

Kendati kondisi pasar terlihat suram, tetap ada potensi pemulihan untuk aset terbesar setelah Bitcoin ini. Analisis teknikal menunjukkan bahwa penurunan nilai Ethereum telah membawa aset ini ke area support krusial antara US$ 2.440 hingga US$ 2.252. Jika Ethereum bisa memperkuat di atas US$ 2.340, ini bisa menjadi sinyal awal pemulihan.

Para analis juga mengatakan bahwa jika Ethereum sukses menembus level resisten di nomor US$ 2.564, ini bisa membuka jalan bagi kenaikan lebih lanjut, dengan sasaran nilai di sekitar US$ 3.000 alias apalagi US$ 3.500, tergantung pada kondisi pasar secara umum.

Akan tetapi, pemulihan ini kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh keahlian Bitcoin. Jika nilai Bitcoin tetap stabil di kisaran US$ 61.000 hingga US$ 62.000, ini bisa membantu meningkatkan nilai Ethereum dan memperbaiki sentimen investor.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di Teknologia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Teknologia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.

Sumber Blog CryptoHarian
Blog CryptoHarian
close
Atas